Menambah Wawasan Sedikit Demi Sedikit

Tag: adaptasi

Cara Membedakan Makhluk Hidup dengan Benda Tak Hidup

Pembaruan artikel pada January 27, 2023

Di zaman yang sudah serba canggih ini, dimana peran manusia di beberapa aktifitas mulai tergantikan oleh robot-robot. Jenis dan bentuk robot ini sangat beragam, bahkan ada yang menyerupai manusia. Tidak hanya menyerupai bentuk atau wajah, kemampuannya pun juga tidak kalah dengan manusia.

Lihat saja informasi tentang robot-robot yang diperkenalkan untuk meramaikan acara Olimpiade 2020 di Jepang. Ada yang berbentuk robot humanoid sampai ada yang bisa memberikan ekspresi kepada orang yang sedang ada di dekatnya, bahkan merespon mereka dengan memberi salam, seperti si maskot robot yang bernama Miraitowa dan Someity.

Miraitowa dan Someity

Lantas, apakah dengan kemampuan para robot itu yang menyerupai fisik dan tingkah laku manusia, membuat mereka tergolong ke dalam makhluk hidup? Untuk bisa memastikannya, kita perlu tahu dulu ciri-ciri yang membuat suatu benda atau makhluk, bisa disebut makhluk hidup.

Manusia, hewan, dan tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup. Kenapa begitu, karena mereka mempunyai kesamaan, antara lain:

1. Bergerak

Setiap makhluk hidup dapat bergerak, artinya mereka dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Manusia dan hewan umumnya bergerak dengan bantuan kaki yang dimilikinya. Lalu, bagaimana dengan tumbuhan? Bergeraknya tumbuhan tidak seperti manusia dan hewan. Mereka umumnya bergerak karena dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Misalnya, tanaman-tanaman yang tumbuh di hutan yang lebat hingga sinar matahari hanya bisa menyinari sebagian area saja. Batang tanaman-tanaman tersebut akan menjulur ke arah area yang terkena sinar matahari.

Ciri-ciri makhlk hidup, bergerak
Tumbuhan bergerak ke arah datangnya sinar matahari

2. Membutuhkan makanan

Setiap makhluk hidup juga membutuhkan makanan. Tujuan makhluk hidup mengonsumsi makanan adalah agar mereka memperoleh energi. Energi yang diperoleh tadi mereka gunakan untuk beraktifitas, salah satunya yaitu untuk bergerak tadi.

3. Membuang zat-zat sisa

Makanan yang dimakan oleh makhluk hidup, selanjutnya akan dicerna untuk mendapatkan sari-sari makanan yang diperlukan oleh tubuh. Sisa-sisa hasil pencernaan makanan tadi tidak diperlukan oleh tubuh, sehinga perlu dibuang. Pada manusia dan hewan, zat sisa dikeluarkan dalam bentuk feses, air seni, maupun keringat. Pada tumbuhan, zat sisa dapat berupa uap air, oksigen, atau getah.

4.    Bernapas

Bernapas artinya mengambil zat oksigen (O2) yang nantinya diperlukan untuk makhluk hidup. Bagi manusia dan hewan, oksigen diperlukan untuk kerja otaknya dan membantu dalam sistem peredaran darah. Bagi tumbuhan, oksigen diperlukan dalam aktifitas metabolismenya.

5. Tumbuh dan berkembang

Pada tanaman yang berbuah, pertumbuhan dan perkembangannya akan menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk memperoleh energi.

6. Berkembang biak

Berkembang biak adalah cara agar makhluk hidup dapat mempertahankan eksistensinya di muka bumi ini. Saat ini tidak sedikit spesies hewan dan tumbuhan yang sudah terancam punah. Salah satu penyebabnya adalah mereka suka dieksploitasi secara besar-besaran. Artinya, mereka sering diburu tanpa memerhatikan sisa jumlah populasinya saat ini. Ditambah lagi, proses perkembangbiakannya butuh waktu cukup lama, sehingga untuk menambah populasi butuh waktu yang panjang.

7. Peka terhadap rangsangan

Peka terhadap rangsangan artinya saat kita menerima rangsangan, maka ada reaksi yang timbul terhadap rangsangan tersebut. Misal, saat tangan dicubit, reaksi kita adalah menarik tangan dan berteriak ‘Aww!’. Contoh reaksi terhadap rangsangan pada tumbuhan misalnya daun-daun pada tumbuhan putri malu menguncup saat disentuh.

Tumbuhan putri malu

8. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan (beradaptasi)

Seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa makhluk hidup perlu dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya agar mereka bisa bertahan hidup. Kalau mereka tidak bisa bertahan hidup, maka mereka akan mati, dan lambat laun bisa jadi terancam punah juga.

Nah, kembali ke cerita awal tadi, maka dari sekian persyaratan sehingga sesuatu bisa disebut makhluk hidup, jika ada satu saja syarat yang tidak terpenuhi, kita tidak menggolongkannya ke dalam makhluk hidup, atau kita akan menyebutnya benda tak hidup.

Sekarang mari kita periksa, apakah robot termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup. Robot-robot canggih yang ada saat ini dapat melakukan beberapa ciri-ciri makhluk hidup, seperti bergerak, peka terhadap rangsangan, menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Namun selain dari itu, robot tidak membutuhkan makanan, tidak bernapas, bahkan tidak tumbuh dan berkembang, apalagi berkembang biak. Jadi, pastilah robot tidak dikategorikan sebagai makhluk hidup, atau kita sebut sebagai benda tak hidup.

Jika kalian pernah menonton film Bicentennial Mani-RobotRobocop, atau Terminator, dimana robot bisa berinteraksi, berekspresi, merespon lawan bicaranya, sampai memiliki jantung dan otak seperti manusia, bahkan menikah, perlu diingat bahwa itu semua hanya karya fiksi belaka. Dan sekali lagi, mereka adalah robot, dan robot termasuk benda tak hidup.

Jadi, lain kali kalau kalian menemukan sesuatu, dan ragu sesuatu tersebut termasuk makhluk hidup atau bukan, tinggal kalian periksa apakah memenuhi kedelapan syarat sebagai makhluk hidup atau tidak ^_^

Yang jadi referensi
2018. Komik Kuark Level I Edisi 01 Thn 15. Jakarta
2018. Komik Kuark Level I Edisi 02 Thn 15. Jakarta

Bagaimana Tumbuhan Beradaptasi?

Pembaruan artikel pada January 25, 2023

Pada dasarnya semua makhluk hidup melakukan penyesuaian terhadap perubahan alam. Dengan cara itulah mereka bisa terhindar dari kepunahan.

Sebagai makhluk hidup, tumbuhan ditakdirkan sebagai produsen, yaitu penyedia makanan, yang berada di tingkat paling bawah. Selain itu, tumbuhan juga tak bisa berpindah-pindah tempat layaknya manusia dan hewan. Karena itu, tumbuhan harus melakukan adaptasi lebih keras ketimbang makhluk hidup lain.

Seperti manusia dan hewan, cara adaptasi tumbuhan juga dikelompokkan menjadi 3 jenis:

Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Adaptasi morfologi pada tumbuhan bisa dibedakan berdasarkan tempat hidupnya:

Tumbuhan Xerofit (menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang kering)

Tumbuhan xerofit berusaha untuk menyerap air semaksimal mungkin dari dalam tanah, menyimpannya, dan mencegah penguapan air yang berlebihan.
Cara adaptasi xerofit antara lain: mempunyai daun berukuran kecil, atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri). Batang dilapisi lapisan lilin yang tebal. Akarnya panjang, sehingga memiliki jangkauan sangat luas.
Contoh tumbuhannya adalah kaktus, lidah buaya, dan sansevieria.

Tumbuhan lidah buaya
Tumbuhan sansevieria

Tumbuhan Higrofit (menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang lembab)

Pada prinsipnya, bentuk adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan higrofit bertujuan untuk mempercepat proses penguapan air, agar jumlah kadar air yang berlebihan di dalam ‘tubuh’nya berkurang.
Bentuk adaptasinya antara lain: bentuk daun lebar dan tipis sehingga mempercepat penguapan air. Stomata lebih banyak terdapat di permukaan atas daun. Sering melakukan gutasi (proses pengeluaran air di sepanjang tepi daun). Daun dan batang memiliki lapisan kutikula dan lilin yang tipis.
Beberapa contoh tumbuhan higrofit adalah: pisang, kantong semar, tumbuhan paku, tumbuhan talas-talasan.

Tumbuhan higrofit

Tumbuhan Hidrofit (menyesuaikan diri pada lingkungan berair)

Tumbuhan hidrofit ini dibagi menjadi 3 kelompok.

1. Tumbuhan hidrofit terapung

Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:

  • Daun yang tipis dan lebar
  • Batangnya menggembung
  • Akar tidak berkembang dan jumlahnya sedikit, sehingga penyerapan air oleh akar hanya sedikit
  • Batang dan daun tidak memiliki kutikula dan lapisan lilin, sehingga penguapan air mudah terjadi
  • Stomata lebih banyak di permukaan atas daun untuk mempercepat penguapan

Contoh yang termasuk tumbuhan ini adalah eceng gondok dan kiambang/kiapu

Tumbuhan hidrofit terapung

2. Tumbuhan hidrofit terendam

Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:

  • Daun dan batang memiliki klorofil,namun tidak memiliki stomata. Pertukaran udara langsung melalui dinding sel
  • Tidak memiliki kutikula dan lapisan lilin sehingga penguapan air cepat terjadi
  • Dinding sel yang tebal mengurangi jumlah air yang masuk ke dalam sel dan mencegah pecahnya sel

Contoh tumbuhan jenis ini adalah hydrilla, vallisneria, dan lamun

Tumbuhan hidrofit terendam

3. Tumbuhan hidrofit yang sebagian tubuhnya terendam dan terapung

Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:

  • Daun yang tipis dan lebar shingga dapat mengapung di atas air dan mempercepat penguapan
  • Stomata hanya terdapat di bagian atas daun
  • Batang yang panjang dan lunak dan memiliki aerenkim (rongga udara) sehingga tumbuhan bisa terapung
  • Akar tertanam di dasar perairan

Contoh tumbuhan jenis ini adalah teratai dan kangkung

Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan

Pada adaptasi ini, tumbuhan akan menyesuaikan diri melalui pengembangan fungsi organ atau alat-alat tubuh.

Adaptasi fisiologi pada tumbuhan bisa kita dapati pada:

  1. Bunga raflesia akan mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga agar mendatanginya. Dengan demikian, ketika serangga masuk ke dalam bunga raflesia akan menjadi makanannya.
  2. Tumbuhan kantong semar banyak terdapat di rawa yang kandungan nitrogennya sangat sedikit. Padahal nitrogen diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Untuk mencukupi kekurangan nitrogen tersebut, ia perlu mengambil sumber nitrogen dari serangga.
    Serangga yang hinggap di tepi tanaman kantong semar akan tergelincir dan terperangkap oleh cairan yang ada di dalam kantong. Cairan ini berguna untuk menghancurkan serangga sehingga nitrogennya dapat diserap.
  3. Tumbuhan tertentu yang mampu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap hewan herbivora.
    Misalnya tumbuhan semak azalea di Jepang, yang sanggup menghasilkan bahan kimia beracun, sehingga rusa tidak berani memakan daunnya.
Tumbuhan azalea

Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan

Contoh adaptasi cara ini bisa kita lihat saat tumbuhan berada di puncak suatu musim:

  1. Pada saat lingkungan berada dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
  2. Daun jagung akan menggulung apabila udara sangat panas.
  3. Pada musim kemarau, pohon jati dan randu akan menggugurkan daunnya.
  4. Tumbuhan putri malu akan menguncupkan daunnya ketika terkena rangsangan atau disentuh.

Bagaimana Hewan-hewan Beradaptasi?

Pembaruan artikel pada January 30, 2023

Sudah naluri bagi suatu makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup dalam lingkungannya. Mulai dari mendapat makanan sampai melindungi diri dari musuh alaminya sampai cuaca. Itulah pemahaman dari beradaptasi.

Dari artikel sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa ada 3 macam bentuk adaptasi. Yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Pada postingan kali ini, kita akan lihat contoh-contoh bagaimana beberapa hewan beradaptasi dengan lingkungannya. Nah.. coba kalian tentukan, jenis adaptasi apa yang mereka lakukan ya ^_^

  1. Kebanyakan serangga memiliki tipe mulut penggigit berupa sepasang rahang di kiri-kanan yang disebut mandibula, agar dapat mengonsumsi makanan dengan cara menggigitnya. Selain mengonsumsi makanan, juga dimanfaatkan untuk berkelahi.
    Contoh serangga yang memiliki mulut seperti ini adalah semut, lipas, belalang, dan kumbang.
  2. Nyamuk memiliki bentuk mulut untuk menusuk dan menghisap. Karena makanannya adalah darah (dari hewan maupun manusia). Bentuk mulut nyamuk berupa pipa kecil yang panjang, runcing, dan kuat. Dengan begitu, nyamuk dapat dengan mudah menembus pori-pori kulit korban lalu menghisap darahnya.
  3. Kupu-kupu adalah jenis serangga yang memiliki mulut pengisap. Bentuknya seperti belalai kecil berujung tajam yang dapat digulung. Ketika dijulurkan, belalai itu dapat menjangkau nektar yang berada di bagian dalam bunga.
  4. Lebah madu memiliki tipe mulut pengisap dan penjilat. Mulut ini dilengkapi dengan lidah panjang yang menyerupai spons. Dengan lidah panjangnya itu, lebah madu dapat mengumpulkan nektar yang tersembunyi di bagian dalam dengan cara menjilatnya.
  5. Hewan herbivora (pemakan tumbuhan) memiliki enzim selulase yang berfungsi untuk mencerna daun yang mengandung banyak serat.
  6. Nyamuk memiliki zat antikoagulan (anti pembeku darah). Fungsinya adalah menjaga darah yang dihisap oleh nyamuk tetap bisa cair.
  7. Paruh burung pelikan berukuran besar dan mempunyai kantong di dalamnya. Bentuknya seperti itu karena menangkap mangsanya dengan cara seperti kita menyendok makanan yang berada di dalam kuah.
  8. Kaki elang berbentuk pendek dan bercakar tajam, digunakan untuk mencengkeram mangsanya. Selain itu elang juga memiliki mata yang jeli, mampu melihat mangsanya dari jarak yang jauh.
  9. Postur tubuh cheetah yang lentur di bagian punggungnya serta memiliki kaki yang panjang, memungkinkan ia berlari sangat cepat untuk berburu mangsanya.
  10. Kura-kura, meskipun berjalan lambat, namun memiliki tempurung tubuh yang sangat keras. Sehingga saat ada musuh yang ingin memakannya, ia akan kesulitan memakan kura-kura tersebut.
  11. Mirip dengan kura-kura, tubuh landak dipenuhi dengan duri agar musuhnya kesulitan memangsanya.
  12. Bunglon melakukan mimikri, yaitu menyesuaikan warna tubuh dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan agar ia dapat mengelabui musuh dan mangsanya.
  13. Cicak memutuskan ekornya sendiri saat ia terancam oleh musuhnya. Dengan begitu, musuhnya mengira mendapatkan mangsanya, padahal hanya ekornya saja. Perilaku ini dinamakan autotomi
  14. Paus termasuk hewan mamalia. Karena itu mereka bernapas dengan paru-paru. Jadi, secara berkala mereka akan muncul ke permukaan untuk mengambil udara, lalu menyelam lagi. Lho, jadi selama di dalam air, mereka menahan napasnya? Ya, betul sekali! Konon paus dapat menahan napas selama hampir 2 jam di dalam air!
  15. Rayap akan memakan kembali kulitnya yang terkelupas saat pergantian kulit. Hal ini dilakukan karena dalam kulit rayap terdapat usus rayap yang ikut mengelupas, dan usus tersebut memiliki flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat mencerna kayu. Selain itu bayi rayap yang baru menetas akan menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata tersebut dengan tujuan mendapatkan enzim selulase.
  16. Ikan yang hidup di laut akan mengeluarkan urin yang lebih pekat jika dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Hal ini disebabkan karena kadar garam air laut lebih tinggi dari air tawar. Tingginya kadar garam menyebabkan ikan kekurangan air, sehingga banyak minum. Akibatnya kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
  17. Hewan-hewan yang hidup di tempat kering seperti gurun akan mengalami masalah ketersediaan air yang terbatas. Untuk itu, unta memiliki kemampuan untuk memetabolisme lemak tubuhnya menjadi air dan energi.

Itu tadi adalah beberapa contoh bagaimana hewan beradaptasi dengan lingkungannya. Apakah kalian sudah dapat menentukan jenis adaptasi dari setiap poin di atas? Baiklah, di bawah ini adalah kunci jawabannya. Silakan dicocokkan ya!

  1. Adaptasi morfologi
  2. Adaptasi morfologi
  3. Adaptasi morfologi
  4. Adaptasi morfologi
  5. Adaptasi fisiologi
  6. Adaptasi fisiologi
  7. Adaptasi morfologi
  8. Adaptasi morfologi
  9. Adaptasi morfologi
  10. Adaptasi morfologi
  11. Adaptasi morfologi
  12. Adaptasi tingkah laku
  13. Adaptasi tingkah laku
  14. Adaptasi tingkah laku
  15. Adaptasi tingkah laku
  16. Adaptasi fisiologi
  17. Adaptasi fisiologi
Yang jadi referensi:
2014. Komik Kuark Level III Edisi 05 Tahun XI. Jakarta
2014. Komik Kuark Level III Edisi 07 Tahun XI. Jakarta

Adaptasi Makhluk Hidup

Pembaruan artikel pada January 25, 2023

Pengertian dari adaptasi adalah upaya yang dilakukan makhluk hidup untuk mengatasi tekanan dari lingkungan, agar bisa bertahan hidup. Agar makhluk hidup dapat beradaptasi, ia perlu menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan.

Nah, proses menyesuaikan diri terhadap lingkungan tidak berlangsung dalam waktu singkat. Perlu waktu ribuan hingga jutaan tahun untuk melakukan penyesuaian hingga sampai pada keadaan mereka sekarang.

Misal, itik di danau. Mereka telah melewati proses adaptasi sebagai hewan darat yang hidup dan mencari makanan di perairan selama ribuan tahun sebelum tumbuh selaput di antara jari-jari kakinya. Demikian pula dengan paruh yang berbentuk sudu serta pangkalnya yang bergerigi. Itu sesuai dengan fungsinya untuk menyaring makanan dari air serta lumpur.

Jadi, dengan beradaptasi, suatu makhluk hidup akan mampu:

  1. Memperoleh udara, air, dan makanan
  2. Mengatasi keadaan lingkungan, seperti suhu, cuaca, dan sebagainya
  3. Mempertahankan hidup dari musuh-musuh alami
  4. Tetap bereproduksi
  5. Mengantisipasi perubahan yang terjadi di lingkungannya

Macam-macam Adaptasi

Adaptasi terdiri dari 3 macam, yaitu:

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan tempat tinggalnya melalui perubahan bentuk tubuh atau alat-alat tubuh. Adaptasi jenis ini mudah diidentifikasi, karena perubahan yang dilakukan terjadi pada bentuk luar fisik suatu makhluk hidup.

Pada hewan, biasanya adaptasi morfologi terlihat pada bentuk paruh, bentuk kaki, mulut, dan lain-lain. Kalau pada tumbuhan, terlihat pada bentuk akarnya, batang, maupun daun.

Berikut contoh-contoh makhluk hidup yang beradaptasi secara morfologi:

  • Paruh dan cakar elang yang melengkung, runcing, serta tajam. Digunakan untuk mencengkeram atau mencabik-cabik daging mangsanya.
  • Burung pemakan biji-bijian, seperti burung kakatua atau burung betet, biasanya memiliki paruh kecil, keras, dan runcing.
  • Telapak kaki bebek yang bentuknya melebar, berfungsi untuk berenang.
  • Tanaman kaktus memiliki daun yang sangat kecil seperti jarum dan akar yang panjang.
  • Tumbuhan teratai memiliki daun yang lebar dan akarnya pendek.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dilakukan melalui pengembangan pada fungsi organ atau alat-alat tubuh. Adaptasi cara ini agak sulit diamati, karena terjadi di bagian dalam tubuh.

Contoh bentuk adaptasi secara fisiologi:

  • Hewan-hewan yang memamah biak, seperti sapi, kerbau, kambing, di dalam saluran pencernaan mereka terdapat enzim selulase. Enzim ini berfungsi mencerna selulosa yang menysun dinding sel tumbuhan, sehingga makanan jadi lebih mudah dicerna.
  • Jenis tumbuhan yang memerlukan bantuan serangga atau burung, mereka mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan zat yang membuat bunganya mengandung nektar dan bisa mengeluarkan bau yang khas. Dengan begitu, serangga atau burung tertarik untuk mendekati tumbuhan tersebut.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan melalui tingkah laku. Seperti morfologi, adaptasi jenis ini juga dapat terlihat jelas secara kasat mata.

Contoh hewan dan tumbuhan yang beradaptasi dengan cara seperti ini:

  • Beruang melakukan hibernasi (tidur yang sangat panjang) selama musim dingin berlangsung.
  • Paus sewaktu-waktu muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen.
  • Pohon jati menggugurkan daunnya saat musim kemarau.

Masih banyak contoh hewan dan tumbuhan yang melakukan adaptasi. Kita akan bahas lebih jelas di artikel lainnya ya!

Hmm… bagaimana dengan manusia? Apakah manusia tidak beradaptasi? Karena manusia termasuk makhluk hidup, tentu saja ikut beradaptasi! Lalu, apa contoh bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh manusia?

Misalnya saat cuaca dingin, apa yang kamu lakukan? Biasanya kamu menggunakan jaket atau pakaian tambahan agar badan tetap hangat. Jika tangan dan wajahmu terasa dingin kamu akan menggosok-gosokkan kedua tangan lalu ditempelkan ke pipi. Atau jika kamu berada di alam terbuka, kamu akan menyalakan api unggun lalu duduk di dekatnya supaya terasa hangat. Nah, kira-kira adaptasi jenis apa ya, kalau seperti itu?

© 2024 Sainspedia.xyz

Theme by Anders NorenUp ↑