Pembaruan artikel pada January 25, 2023
Pada dasarnya semua makhluk hidup melakukan penyesuaian terhadap perubahan alam. Dengan cara itulah mereka bisa terhindar dari kepunahan.
Sebagai makhluk hidup, tumbuhan ditakdirkan sebagai produsen, yaitu penyedia makanan, yang berada di tingkat paling bawah. Selain itu, tumbuhan juga tak bisa berpindah-pindah tempat layaknya manusia dan hewan. Karena itu, tumbuhan harus melakukan adaptasi lebih keras ketimbang makhluk hidup lain.
Seperti manusia dan hewan, cara adaptasi tumbuhan juga dikelompokkan menjadi 3 jenis:
Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Adaptasi morfologi pada tumbuhan bisa dibedakan berdasarkan tempat hidupnya:
Tumbuhan Xerofit (menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang kering)
Tumbuhan xerofit berusaha untuk menyerap air semaksimal mungkin dari dalam tanah, menyimpannya, dan mencegah penguapan air yang berlebihan.
Cara adaptasi xerofit antara lain: mempunyai daun berukuran kecil, atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri). Batang dilapisi lapisan lilin yang tebal. Akarnya panjang, sehingga memiliki jangkauan sangat luas.
Contoh tumbuhannya adalah kaktus, lidah buaya, dan sansevieria.
Tumbuhan Higrofit (menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang lembab)
Pada prinsipnya, bentuk adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan higrofit bertujuan untuk mempercepat proses penguapan air, agar jumlah kadar air yang berlebihan di dalam ‘tubuh’nya berkurang.
Bentuk adaptasinya antara lain: bentuk daun lebar dan tipis sehingga mempercepat penguapan air. Stomata lebih banyak terdapat di permukaan atas daun. Sering melakukan gutasi (proses pengeluaran air di sepanjang tepi daun). Daun dan batang memiliki lapisan kutikula dan lilin yang tipis.
Beberapa contoh tumbuhan higrofit adalah: pisang, kantong semar, tumbuhan paku, tumbuhan talas-talasan.
Tumbuhan Hidrofit (menyesuaikan diri pada lingkungan berair)
Tumbuhan hidrofit ini dibagi menjadi 3 kelompok.
1. Tumbuhan hidrofit terapung
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:
- Daun yang tipis dan lebar
- Batangnya menggembung
- Akar tidak berkembang dan jumlahnya sedikit, sehingga penyerapan air oleh akar hanya sedikit
- Batang dan daun tidak memiliki kutikula dan lapisan lilin, sehingga penguapan air mudah terjadi
- Stomata lebih banyak di permukaan atas daun untuk mempercepat penguapan
Contoh yang termasuk tumbuhan ini adalah eceng gondok dan kiambang/kiapu
2. Tumbuhan hidrofit terendam
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:
- Daun dan batang memiliki klorofil,namun tidak memiliki stomata. Pertukaran udara langsung melalui dinding sel
- Tidak memiliki kutikula dan lapisan lilin sehingga penguapan air cepat terjadi
- Dinding sel yang tebal mengurangi jumlah air yang masuk ke dalam sel dan mencegah pecahnya sel
Contoh tumbuhan jenis ini adalah hydrilla, vallisneria, dan lamun
3. Tumbuhan hidrofit yang sebagian tubuhnya terendam dan terapung
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:
- Daun yang tipis dan lebar shingga dapat mengapung di atas air dan mempercepat penguapan
- Stomata hanya terdapat di bagian atas daun
- Batang yang panjang dan lunak dan memiliki aerenkim (rongga udara) sehingga tumbuhan bisa terapung
- Akar tertanam di dasar perairan
Contoh tumbuhan jenis ini adalah teratai dan kangkung
Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
Pada adaptasi ini, tumbuhan akan menyesuaikan diri melalui pengembangan fungsi organ atau alat-alat tubuh.
Adaptasi fisiologi pada tumbuhan bisa kita dapati pada:
- Bunga raflesia akan mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga agar mendatanginya. Dengan demikian, ketika serangga masuk ke dalam bunga raflesia akan menjadi makanannya.
- Tumbuhan kantong semar banyak terdapat di rawa yang kandungan nitrogennya sangat sedikit. Padahal nitrogen diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Untuk mencukupi kekurangan nitrogen tersebut, ia perlu mengambil sumber nitrogen dari serangga.
Serangga yang hinggap di tepi tanaman kantong semar akan tergelincir dan terperangkap oleh cairan yang ada di dalam kantong. Cairan ini berguna untuk menghancurkan serangga sehingga nitrogennya dapat diserap. - Tumbuhan tertentu yang mampu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap hewan herbivora.
Misalnya tumbuhan semak azalea di Jepang, yang sanggup menghasilkan bahan kimia beracun, sehingga rusa tidak berani memakan daunnya.
Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
Contoh adaptasi cara ini bisa kita lihat saat tumbuhan berada di puncak suatu musim:
- Pada saat lingkungan berada dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
- Daun jagung akan menggulung apabila udara sangat panas.
- Pada musim kemarau, pohon jati dan randu akan menggugurkan daunnya.
- Tumbuhan putri malu akan menguncupkan daunnya ketika terkena rangsangan atau disentuh.
Leave a Reply