Menambah Wawasan Sedikit Demi Sedikit

Tag: hewan

Mengenal Jenis-jenis Perkembangbiakan Hewan

Pembaruan artikel pada January 26, 2023

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah berkembang biak. Tujuan berkembang biak adalah untuk memperoleh keturunan.

Bagi hewan tingkat tinggi, seperti kucing, ayam, ikan, agar terjadi perkembangbiakan perlu adanya proses perkawinan. Proses perkawinan mempertemukan sel sperma dari hewan jantan dengan sel telur (ovum) dari hewan betina. Sel sperma akan membuahi sel telur saat proses perkawinan terjadi. Telur yang telah dibuahi nantinya akan tumbuh menjadi embrio atau bakal bayi.

Pada proses perkembangbiakan seperti itu tadi, terdapat 3 jenis, yaitu:

  1. Perkembangbiakan secara ovipar (bertelur)
  2. Perkembangbiakan secara vivipar (melahirkan)
  3. Perkembangbiakan secara ovovivipar (bertelur dan melahirkan)

Ovipar

Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, artinya embrio yang sedang tumbuh akan tersimpan di dalam telur. Nantinya embrio tersebut akan mendapatkan asupan makanan dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur, yaitu yolk (kuning telur).

Struktur bagian dalam telur, sumber: britannica.com

Jenis hewan yang berkembang biak dengan cara ini antara lain:

  • Dari bangsa unggas (burung) seperti ayam, elang, burung onta
  • Dari jenis ikan, seperti ikan mas, ikan mujair
  • Dari jenis hewan amfibi, seperti katak
  • Dari jenis hewan reptil, seperti ular, buaya, komodo
  • Dari jenis serangga, seperti kupu-kupu

** catatan: kata ‘telur’ berbeda dengan ‘sel telur’ ya.. Telur merupakan sel telur yang telah dibungkus bermacam lapisan, termasuk cangkang. Jadi, sebenarnya telur ayam yang biasanya kita makan adalah sel telur dan lapisan dalam telur ayam.

Vivipar

Pada hewan yang berkembang biak dengan melahirkan, sel telur yang dihasilkan oleh hewan betina tidak dibungkus oleh cangkang seperti pada hewan ovipar.

Perbedaan lainnya adalah embrio yang terbentuk akan berkembang di dalam rahim induknya. Jadi, mereka mendapat asupan makanan langsung dari tubuh induk.

Selama bakal bayi mengalami pertumbuhan di dalam rahim, hewan induknya akan menjalani masa mengandung. Lamanya masa mengandung setiap jenis hewan berbeda-beda.

Hewan vivipar umumnya termasuk golongan hewan mamalia. Mamalia berasal dari kata mammae yang berarti kelenjar susu. Ya, bayi hewan vivipar yang baru dilahirkan keadaannya masih lemah. Sehingga induk hewan akan memberi makan anaknya dengan cara disusui. Dengan kata lain, setiap hewan yang memiliki kelenjar susu berarti termasuk hewan mamalia. Jenis hewan mamalia yang hidup di darat disebut mamalia darat, sedangkan yang hidup di air disebut mamalia air.

Contoh hewan yang berkembang biak dengan melahirkan, antara lain:

  • Mamalia darat: kucing, anjing, kambing, kerbau, dan masih banyak lagi
  • Mamalia air: paus, lumba-lumba, singa laut, pesut

Ovovivipar

Perkembangbiakan secara ovovivipar artinya telur-telur hewan tersebut dibuahi di dalam tubuh induk sampai akhirnya menetas dan dikeluarkan dari tubuh induknya, sehingga terlihat seperti melahirkan.

Perbedaan antara ovovivipar dengan vivipar terletak pada tempat tumbuh kembang embrionya. Seperti yang sudah kalian baca di awal, kalau hewan vivipar, embrio berkembang di dalam rahim induknya. Sedangkan pada hewan ovovivipar, embrio tumbuh dan berkembang di dalam telur yang disimpan dalam tubuh induknya.

Perbedaan embrio hewan vivipar dengan ovipar dan ovovivipar, sumber: www.shmoop.com

Sedangkan perbedaannya dengan hewan ovipar adalah terletak pada tempat penetasan telur-telurnya. Pada hewan ovipar, telur akan menetas di luar tubuh induknya. Sedangkan telur hewan ovovivipar menetas di dalam tubuh induknya.

Hiu saat melahirkan, sumber: http://tech.ifeng.com
Anak dan telur-telur hiu saat masih dalam dalam tubuh induknya, sumber: aqua-aquapress.com

Karena saat berada di dalam tubuh induk, embrio hewan ovovivipar ini mendapatkan makanan hanya cadangan makanan yang ada di dalam telur, maka ketika telur-telurnya menetas, para bayi ini berperilaku kanibal. Penyebabnya adalah satu-satunya sumber makanan yang ada karena masih di dalam tubuh induknya adalah saudara-saudaranya sendiri. Jadi agar bisa bertahan hidup, mereka harus saling memakan.

Dampak langsung dari praktik kanibalisme ini adalah, jumlah anak yang mampu bertahan hingga saat kelahiran menjadi sangat sedikit. Selain perilaku kanibal, anak-anak hewan ovovivipar yang sudah menetas bisa juga memakan telur yang belum dibuahi. Hal ini dinamakan oophagy.

Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ovovivipar adalah :

  • Ikan guppy, ikan pari
  • Beberapa jenis hiu, seperti hiu bidadari, hiu macan, hiu mako, hiu putih besar, hiu spiny dogfish
  • Beberapa jenis ular, seperti ular garter, ular boa, ular pucuk, ular kadut belang

Selain dari 3 jenis perkembangbiakan yang sudah dibahas tadi, ada jenis perkembangbiakan hewan dengan cara membelah diri dan bertunas.

Perkembangbiakan dengan membelah diri dilakukan oleh hewan yang bersel satu, seperti jenis Protozoa. Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos yang artinya pertama, dan zoon yang berarti hewan. Jadi, protozoa berarti hewan tingkat rendah bersel satu. Contoh hewan protozoa adalah Amoeba dan Paramaecium.

Cara perkembangbiakan protozoa sangat sederhana. Sel protozoa terdiri dari dinding sel, cairan sel (sitoplasma), dan inti sel (nukleus). Pada saat membelah diri, semua bagian sel ini terbelah dua.

Reproduksi Amoeba dengan membelah diri, sumber: www.artikelbelajar.com

Hewan yang berkembang biak dengan bertunas, misalnya anemon laut dan Hydra. Cara perkembangbiakan ini juga sederhana. Sebuah tunas kecil tumbuh di bagian tubuh Hydra dewasa. Tunas tersebut tumbuh menjadi hewan baru yang melekat pada induknya dan telah mulai menangkap makanannya sendiri. Selanjutnya, tunas akan lepas dari unduknya dan menjadi hewan dewasa yang bebas.

Perkembangbiakan hydra dengan bertunas, sumber: sarahinbiology.wordpress.com
Yang jadi referensi
2013. Komik Kuark Level III Edisi 10 Thn IX. Jakarta
2014. Komik Kuark Level III Edisi 10 Thn X. Jakarta

Berbagai Contoh dari Simbiosis Mutualisme

Pembaruan artikel pada January 25, 2023

Ini adalah seri lanjutan dari pembahasan tentang simbiosis. Sebelumnya sudah dibahas contoh-contoh dari simbiosis parasitisme dan komensalisme.

Mari kita lihat beberapa contoh dari simbiosis mutualisme di bawah ini.

1. Kupu-kupu dengan bunga

sumber: gadventures.com

Kupu-kupu suka mencari makanan berupa nektar. Sedangkan nektar dihasilkan dari bunga. Jadi kupu-kupu suka hinggap pada bunga untuk menghisap nektar.

Bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan sangat terbantu oleh keberadaan kupu-kupu, karena ia membantu menyebarkan serbuk sari. Saat kupu-kupu menghisap nektar, serbuk sari menempel pada kakinya. Ketika kupu-kupu terbang kembali, saat itulah serbuk sari terbawa hingga akhirnya jatuh di atas putik. Dengan begitu proses penyerbukan bisa terjadi.

2. Lebah dengan bunga

sumber: www.brhpc.org

Selain kupu-kupu, lebah pun juga membantu bunga dalam proses penyerbukan. Lebah biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya.

3. Kerbau dengan burung jalak

sumber: pixdaus.com

Burung jalak biasanya hinggap pada tubuh kerbau dan mendapatkan makanan berupa kutu yang berada pada tubuh kerbau. Sedangkan kerbau merasa berterima kasih kepada burung jalak karena kutu pada tubuhnya jadi berkurang. Selain burung jalak, burung oxpecker pun juga suka hinggap di tubuh kerbau.

4. Zebra dengan burung oxpecker

sumber: oss.adm.ntu.edu.sg

Hubungan antara kedua hewan ini mirip dengan hubungan antara kerbau dan burung jalak. Burung oxpecker juga akan memakan kutu dan parasit yang menempel pada tubuh zebra.

5. Buaya dengan burung plover

sumber: smallscience.hbcse.tifr.res.in

Burung plover suka memakan sisa-sisa makanan yang menempel pada mulut buaya. Burung ini juga memakan parasit atau serangga yang berada pada tubuh buaya. Sedangkan buaya beruntung karena tubuh dan mulutnya menjadi bersih.

6. Ikan badut dengan anemon

sumber: www.sciencenews.org

Anemon dapat mengeluarkan zat racun yang dapat melukai ikan-ikan. Namun ikan badut tidak akan terluka karena kulitnya mengeluarkan lendir pelindung. Keadaan itulah yang dimanfaatkan ikan badut agar terlindung dari pemangsanya dengan hidup di antara tentakel-tentakel anemon.

Nah, rasa terima kasih ikan badut kepada anemon diwujudkan dengan cara membersihkan parasit-parasit yang hidup di antara tentakel anemon. Selain itu kotoran dari ikan badut menjadi makanan bagi anemon.

7. Semut rangrang dengan tumbuhan

Keberadaan semut rangrang pada tanaman seperti mangga atau nangka sangat menguntungkan. Hal ini dikarenakan semut rangrang melindunginya dari serangan hama yang dapat merusak tanaman tersebut.

Semut rangrang memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang pada tanaman. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tanaman tersebut, hama itu juga akan menyerang sarang semut rangrang. Karena merasa diganggu, maka semut akan menyerang balik hama tersebut.

8. Bakteri Escherichia coli dengan manusia

Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri yang biasanya terdapat pada usus besar manusia. Bakteri ini mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di dalam usus besar. Selain itu E. coli juga bermanfaat untuk mempercepat proses produksi vitamin K yang berguna pada proses pembekuan darah.

Bakteri ini mendapat keuntungan hidup di usus besar karena mendapat makanan dari sisa-sisa proses pencernaan makanan.

9. Tanaman polong-polongan dengan bakteri Rhizobium

Bakteri Rhizobium leguminosarum adalah bakteri yang berfungsi menyuburkan tanah dengan cara mengikat nitrogen yang terdapat dalam udara bebas. Selain mengikat nitrogen, bakteri ini dapat menjaga agar pH tanah tetap stabil, suhu tanah terjaga dengan baik, dan mencegah erosi. Hal ini menguntungkan bagi tanaman polong-polongan karena dapat tumbuh dengan subur.

Keuntungan yang didapat dari bakteri Rhizobium adalah ia mendapatkan makanan dari tanaman polong-polongan.

Itu tadi beberapa contoh dari simbiosis mutualisme. Semoga seri tentang simbiosis ini bisa menjadi tambahan ilmu. Kalau kamu punya informasi lain yang bisa ditambahkan, silakan masukkan di kolom komentar.

Berbagai Contoh dari Simbiosis Komensalisme

Pembaruan artikel pada January 25, 2023

Artikel ini merupakan lanjutan dari seri tentang simbiosis sebelumnya. Yang kita bahas kali ini adalah contoh-contoh dari simbiosis komensalisme. Kalau kalian lupa apa itu simbiosis komensalisme, silakan baca artikel ini ya..

1. Tumbuhan sirih dengan inangnya

sumber: www.thehindu.com

Tanaman sirih tumbuh dengan cara merambat pada tanaman yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Sirih merambat dengan tujuan untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa melakukan proses fotosintesis. Inilah keuntungan yang didapat tanaman sirih karena hidup merambat. Namun hal ini tidak memberi dampak apapun bagi tanaman inangnya.

2. Tanaman anggrek dengan inangnya

sumber: doublebrush.com

Tanaman anggrek umumnya menempel (istilahnya adalah epifit) pada bagian pohon yang tinggi agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Anggrek dapat membuat makanannya sendiri karena memiliki klorofil.

Zat lain yang digunakan untuk proses fotosintesis adalah air dan karbondioksida. Gas karbondioksida diserap anggrek dari udara, sedangkan air didapat dari luar kulit batang pohon yang ditumpanginya oleh akar anggrek yang menempel. Akar anggrek juga menyerap zat-zat anorganik dari kulit batang pohon inang yang sudah lapuk.

3. Tanaman paku dengan pohon jati

sumber: www.pinterest.com

Seperti tanaman anggrek, tanaman paku pun juga menempel, biasanya dengan pohon jati, agar dapat memperoleh cahaya matahari untuk bisa melakukan fotosintesis.

4. Ikan remora dengan ikan hiu

sumber: wikimedia.org

Ikan remora suka menempel pada ikan hiu agar tetap aman karena ikan-ikan pemangsa takut pada ikan hiu. Selain itu ikan remora juga akan lebih mudah mendapatkan makanan dari sisa ikan hiu. Meski begitu, ikan hiu tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan akan keberadaan ikan remora.

5. Ikan remora dengan ikan pari

sumber: www.visiondive.com

Sama halnya dengan pola interaksi dengan ikan hiu, ikan remora menempel pada ikan pari dengan menggunakan sirip punggung yang telah berubah menjadi alat pengisap. Ketika ikan pari memperoleh mangsa, maka ikan remora akan memperoleh sisa-sisa makanan yang menempel pada ikan pari.

6. Udang dengan mentimun laut

sumber: www.cjclandandseaphoto.com

Udang memperoleh keuntungan dengan menunggangi hewan laut yang cepat dan besar seperti mentimun laut untuk mengambil sisa-sisa makanan. Namun mentimun laut tidak memperoleh keuntungan dan tidak dirugikan dengan aktifitas udang di atas tubuhnya.

7. Ikan goby dengan bulu kaki

sumber: divebums.com

Ikan goby adalah ikan yang ukurannya kecil. Agar dapat terlindung dari pemangsanya, ia bersembunyi di antara celah-celah bulu babi yang beracun. Sedangkan bulu babi tidak diuntungkan dan dirugikan dengan keberadaan ikan goby.

Itu tadi beberapa contoh dari simbiosis komensalisme. Kalau kamu punya contoh lain, bisa isi di kolom komentar ya…

Artikel selanjutnya akan kita bahas tentang contoh-contoh dari simbiosis mutualisme. Tunggu lanjutannya!

Pengertian Simbiosis dan Macam-macamnya

Pembaruan artikel pada January 25, 2023

Secara harfiah simbiosis berasal dari bahasa yunani, sym yang berarti ‘dengan’ dan biosis yang berarti ‘kehidupan’. Simbiosis merupakan hubungan yang erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Adapun, makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.

Terdapat 3 macam hubungan antar makhluk hidup yang dikenal :

  1. Simbiosis Parasitisme
    Adalah hubungan antara dua makhluk hidup berlainan jenis, dimana satu simbion diuntungkan, dan yang lain dirugikan. Simbion yang diuntungkan biasa disebut simbion parasit.
  2. Simbiosis Komensalisme
    Yaitu hubungan antara dua makhluk hidup, dimana satu simbion diuntungkan, sedangkan yang lain tidak dirugikan juga tidak diuntungkan. Artinya, makhluk hidup yang lain tersebut tidak mendapat pengaruh dari kehadiran makhluk hidup yang diuntungkan olehnya.
  3. Simbiosis Mutualisme
    Adalah hubungan antara dua makhluk hidup berlainan jenis yang sama-sama saling menguntungkan.

Contoh-contoh dari ketiga macam simbiosis ini akan dibahas di artikel yang lain.

© 2024 Sainspedia.xyz

Theme by Anders NorenUp ↑