Menambah Wawasan Sedikit Demi Sedikit

Tag: metamorfosis

Daur Hidup Hewan

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh, dan berkembang biak. Dalam proses tumbuh, mulai dari telur menetas atau dilahirkan hingga dewasa, makhluk hidup akan mengalami perubahan bentuk tubuhnya. Proses ini dinamakan daur hidup.

Pada hewan, proses daur hidup ini dibedakan menjadi 2, yaitu daur hidup tanpa metamorfosis dan daur hidup dengan metamorfosis.

Daur Hidup Hewan tanpa Metamorfosis

Daur hidup hewan tanpa metamorfosis adalah daur hidup dimana pada setiap perkembangannya, hewan tersebut tidak berubah struktur dan bentuk tubuhnya. Yang berbeda hanya ukurannya saja yang semakin besar.  Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis ini adalah ayam dan kucing.

Daur hidup Ayam

Ayam merupakan jenis hewan yang berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Setelah menetas, anak ayam sudah memiliki sayap, paruh, sama seperti induknya. Hanya bentuknya saja yang semakin besar.

Daur hidup ayam
Daur hidup ayam; sumber: materikimia.com

Daur hidup Kucing

Kucing termasuk jenis hewan yang berkembang biak dengan cara dilahirkan (vivipar). Anak-anak kucing yang dilahirkan, umumnya memiliki warna bulu yang sama dengan induknya. Namun ada juga yang berbeda. Meskipun begitu, struktur dan bentuk tubuhnya tidak mengalami perubahan bentuk hingga akhirnya dewasa, hanya mengalami pertumbuhan bentuk.

Daur hidup kucing
Daur hidup kucing; sumber: gencil.news

Daur hidup ikan

Ikan juga termasuk hewan yang daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Setelah telur-telurnya menetas, anak-anak ikan memiliki struktur dan bentuk yang sama dengan induknya, seperti memiliki insang dan ekor.

Daur hidup ikan
Daur hidup ikan; sumber: feed-one.co.jp

Selain ketiga contoh hewan tadi, tentunya masih banyak lagi contoh hewan yang tidak bermetamorfosis, seperti anjing, kadal, burung, sapi, buaya, dan lain sebagainya.

Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis

Hewan yang mengalami metamorfosis artinya hewan tersebut mengalami perubahan bentuk secara bertahap setelah mereka lahir atau menetas hingga dewasa. Daur hidup metamorfosis dibedakan menjadi 2 lagi, yaitu metamorfosis sempurna, dan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang melewati setidaknya empat tahapan perubahan, dimulai dari telur – larva – pupa – imago.

  1. Telur, yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh induk hewan untuk melanjutkan kelangsungan hidup populasinya.
  2. Larva, adalah bentuk muda dari hewan yang mengalami metamorfosis setelah telur menetas.
  3. Pupa (kepompong), adalah tahap hewan antara bentuk larva dan imago
  4. Imago (dewasa), adalah tahap akhir dari hewan yang bermetamorfosis dimana dalam fase ini, hewan tersebut telah memiliki alat reproduksi sempurna dan telah siap untuk melakukan proses perkawinan.

Berikut adalah contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna

Kupu-kupu

Daur hidup kupu-kupu dimulai dari kupu-kupu betina yang menaruh telurnya, umumnya di permukaan daun. Setelah telur menetas, jadilah ulat yang menandakan masuk tahap larva. Saat menjadi ulat, hewan ini banyak sekali mengonsumsi makanan, karena energinya akan dipakai untuk berubah ke tahap pupa (kepompong).

Selanjutnya, setelah cukup waktu, pupa akan berubah menjadi kupu-kupu. Nanti kupu-kupu dewasa akan bertelur, dan demikian seterusnya.

daur hidup kupu-kupu
Daur hidup kupu-kupu

Jadi, urutan daur hidup kupu-kupu adalah: telurulat (larva) – kepompong (pupa) – kupu-kupu (imago).

Katak

Daur hidup katak dimulai dari telur yang menetas menjadi berudu (kecebong) di dalam air. Ciri-ciri berudu atau kecebong, dia memiliki ekor dan bernapas dengan insang, sehingga dapat berenang dalam air.

Masuk ke tahap berikutnya, kecebong akan menjadi berudu berkaki, dimulai dari perkembangan kaki belakang, kemudian kaki depan. Ketika paru-paru berkembang (sudah tidak bernapas lagi melalui insang), kecebong mulai berenang di permukaan air untuk bernapas.

Saat mulai menjadi katak, ekor terserap oleh tubuh sebagai fase akhir dari metamorfosis.

daur hidup katak
Daur hidup katak

Jadi, urutan daur hidup katak adalah telurberuduberudu berkakikatak muda (katak berekor) – katak dewasa.

Kalau kalian perhatikan daur hidup kupu-kupu dan katak di atas, keduanya memiliki tahapan perkembangan yang mirip, yaitu setidaknya melalui 4 tahapan perubahan bentuk.

Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna adalah daur hidup hewan yang hanya melewati tiga tahapan utama, yaitu dari telur, menjadi larva atau nimfa, kemudian menjadi hewan dewasa.

Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk hewan mudanya (larva) mirip dengan induknya, tapi ada bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap.

Berikut beberapa contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna

Kecoak

daur hidup kecoak
Daur hidup kecoak; sumber: rentokil.co.id
  1. Daur hidup kecoak diawali dari kecoa betina dewasa bertelur dalam jumlah banyak dan diletakkan di permukaan tanah.
  2. Telur menetas menjadi anak kecoa yang disebut nimfa. Bentuk nimfa mirip dengan kecoak dewasa, hanya berwarna lebih muda dan belum bersayap.
  3. Seiring dengan pertumbuhannya, kecoak muda mengalami pergantian kulit beberapa kali hingga terbentuk kecoak dewasa yang bersayap

Capung

daur hidup capung
Daur hidup capung; sumber: facebook.com/I.Animal.Foundation
  1. Capung betina dewasa biasanya bertelur di air.
  2. Telur capung kemudian menetas menjadi larva yang disebut nimfa. Bentuk nimfa capung sama dengan capung dewasa yang belum mempunyai sayap. Nimfa capung ini hidup di air dan memakan hewan air.
  3. Selanjutnya, nimfa akan tumbuh menjadi capung muda. Pada tahap ini, capung sudah berganti kulit dan memiliki sayap
  4. Capung muda nantinya terbang keluar dari air dan berubah menjadi capung dewasa.
Yang jadi referensi
Saptorini, Dhiah & L. Nurlaili. 2019. Buku Teks Tematik Terpadu 5E Kelas 5 SD/MI: Ekosistem. Bogor. Yudhistira.

Berkenalan dengan Hewan Bernama “Ulat”

Pembaruan artikel pada January 28, 2023

Pernahkah kamu saat makan buah, dan buah tersebut dipotong atau dibuka bagian dalamnya, kalian menemukan hewan kecil yang bergerak perlahan-lahan seraya menggeliat dengan tubuhnya yang berwarna mengkilat namun lunak? Itulah hewan yang disebut dengan ulat.

Kalau kita melihat profil ulat di televisi ataupun di video, mungkin kita sempat berpikir bahwa hewan ini adalah hewan mungil yang imut dan lucu.

Tapi kalau melihat sendiri wujudnya, apalagi kalian melihatnya saat mengupas buah yang hendak dimakan, bisa jadi kalian akan berubah pikiran. Spontan buah tersebut akan dilempar, dibuang, dan selama beberapa hari kalian tidak bernafsu untuk memakan buah yang sama, karena masih terbayang si ulat tersebut.

Ngomong-ngomong tentang membayangkan pergerakan si ulat di dalam buah, ada baiknya kita mencari tahu profil hewan ini. Jadi, daripada hanya membayangkan betapa “geli”nya hewan tersebut, kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Seperti kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang” ^.^

Apa itu ulat? Dari mana dia berasal?

Ulat merupakan hewan yang sedang memasuki tahapan “larva” dari proses metamorfosis beberapa jenis spesies hewan.

Perlu kalian tahu, ada hewan yang mengalami perubahan bentuk pada anatomi tubuh dan struktur organnya pada setiap tahapan perkembangannya mulai dari mereka lahir hingga menjadi dewasa. Inilah yang dimaksud dengan bermetamorfosis. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis antara lain, kupu-kupu, ngengat, lalat, kecoak, katak. Hewan yang saat perkembangannya mengalami tahapan “larva” disebut hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu, ngengat, dan katak.

Ulat merupakan cikal bakal hewan yang nanti setelah dewasa menjadi serangga. Jadi, ulat adalah tahapan “larva” dari kupu-kupu dan ngengat.

Metamorfosis ngengat
Metamorfosis kupu-kupu

Tipikal dari hewan yang sedang memasuki tahapan “larva” adalah mereka selalu lapar, karena mereka membutuhkan energi yang banyak untuk bisa memasuki tahapan “pupa” dan bermetamorfosis.

Untuk memenuhi nafsu makannya, maka mereka memakan apapun yang ada di sekitarnya, bahkan kain atau baju sekalipun.

Ulat memiliki orientasi pikiran yang berbeda saat sudah menjelma menjadi hewan dewasa. Kalau pada tahapan hewan dewasa, mereka berorientasi kepada reproduksi, sedangkan pada tahap larva, orientasinya adalah makan. Jadi, dimanapun mereka berada, aktifitas mereka hanyalah makan. Kalau mereka menetas di pepohonan, maka sumber makanannya yang ada di pohon, seperti daun dan buah-buahan. Kalau mereka menetas di dalam rumah, maka sumber makanannya yang ada di dalam rumah.

Apakah Ulat hewan yang Bermasalah?

Ya. Ulat dianggap sebagai hama terutama bagi para petani yang sedang menanam pohon. Kenapa? Ya, karena aktifitasnya itu tadi. Kerjanya hanyalah makan, makan, dan makan. Tanpa melihat waktu dan objek yang dimakannya.

Kalau ulat hinggap di dahan pohon, berarti kemungkinan besar yang banyak dimakan adalah daun-daunan. Sayangnya, daun adalah tempat tumbuhan ‘memasak’ makanan yang hasilnya akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Kalau ulat memakan habis daun tumbuhan, maka tumbuhan tersebut tidak akan bisa ‘memasak’ makanan. Akibatnya tumbuhan tidak mendapatkan nutrisi, dan akhirnya tidak bisa berkembang, berbunga, dan berbuah, bahkan mati. Masalah yang lebih jauh lagi, para hewan pemakan tumbuhan akan kekurangan jumlah makanan karena tadi banyak tumbuhan yang mati.

Ulat juga bisa saja hidup dan beraktifitas di dalam rumah kita. Mungkin kalian pernah melihat ngengat atau kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah dan hinggap dalam waktu yang cukup lama. Bisa jadi mereka sedang menaruh telur-telurnya disitu.

Ya, mungkin ada benarnya juga orang-orang dulu bilang, kalau kupu-kupu masuk ke rumah, berarti rumahnya nanti akan kedatangan tamu. Mungkin “tamu” yang dimaksud adalah ulat yang merupakan hasil telur-telur yang menetas tadi..

Namun, jangan terlalu khawatir dengan hal ini. Cukup ngengat atau kupu-kupunya diusir atau dipindahkan saja ke tempat lain. Toh mereka pun sebenarnya bermanfaat juga bagi kelangsungan makhluk hidup lain, dan mereka bukan termasuk hewan yang berbahaya. Tumbuhan bisa bereproduksi karena peran kupu-kupu yang sedang hinggap di bunganya, membawa serbuk sari untuk disebarkan ke putik-putik bunga.

Yang jadi referensi
www.uky.edu/hort/butterflies/all-about-butterflies
plunketts.net/blog/where-do-caterpillars-come-from

© 2024 Sainspedia.xyz

Theme by Anders NorenUp ↑