Pembaruan artikel pada January 26, 2023
Perkembangbiakan secara vegetatif pada tumbuhan adalah proses perbanyakan tanaman tanpa kawin atau tanpa biji. Tanaman yang baru berasal dari bagian tubuh induknya sendiri, tidak butuh induk jantan dan betina.
Biasanya reproduksi vegetatif dilakukan pada tanaman yang induknya berkualitas bagus, seperti menghasilkan buah yang besar dan manis, warna bunga yang indah, atau bentuk daun yang menarik. Karena kalau induknya sudah unggul, anaknya juga pasti unggul.
Berbeda dengan perkembangbiakan generatif, yang terjadi adalah pencampuran sifat-sifat induk jantan dan betina, sehingga sifat yang unggul belum tentu muncul di tanaman baru.
Karena reproduksi vegetatif dibantu oleh manusia, maka disebut reproduksi vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan reproduksi vegetatif buatan
Cangkok
Berikut adalah cara mencangkok:
- Tandai bagian yang akan dicangkok
- Buat sayatan melingkar sepanjang 3 – 5 cm, di bagian bawah kuncup daun.
- Hilangkan kambium dan lendir dengan pisau. Keringkan selama 2 – 5 hari.
- Tutup bekas sayatan dengan campuran tanah dan pupuk. Bungkus dengan plastik berlubang atau sabut kelapa. Selama ditutup, sirami secara teratur bagian yang dibungkus tadi hingga akarnya tumbuh cukup banyak.
- Buka pembungkusnya
- Potong ranting pada bagian bawah pembungkusnya.
- Ranting yang sudah berakar dipindahkan dan ditanam di dalam pot tersendiri.
- Tanaman hasil cangkokan dapat terus tumbuh sebagai tanaman baru
Keuntungan perkembangbiakan dengan cara mencangkok ini adalah tanaman akan lebih cepat menghasilkan buah, dan pohon hasil cangkokan tidak terlalu tinggi.
Tanaman yang biasa dilakukan perkembangbiakan dengan cara ini adalah mangga.
Setek
Setek dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang bertunas. Potongan tunas tersebut akan tumbuh jadi individu tanaman baru jika ditanam di tanah. Ada beberapa jenis setek yang bisa dilakukan, tergantung di bagian mana calon tunasnya berada.
Setek Batang
Dilakukan dengan cara memotong batang secara meruncing, kemudian menancapkannya ke dalam tanah. Selang beberapa hari kemudian, potongan tersebut mampu menumbuhkan akar dan tunas baru. Biasa dilakukan pada tanaman singkong, kembang sepatu, dan mawar.
Setek Daun
Stek daun dilakukan dengan cara memotong daun yang memiliki banyak tunas. Potongan daun kemudian ditancapkan ke dalam tanah. Selang beberapa hari kemudian, potongan daun tersebut mampu menumbuhkan tunas baru. Setelah tunas tersebut muncul dan tumbuh, perlahan potongan daun itu akan membusuk dan akhirnya mati, meninggalkan tunas baru untuk berkembang sendiri.
Contoh tanaman yang dikembangbiakkan dengan setek daun adalah begonia, cocor bebek, sansevieria.
Setek Umbi
Dilakukan dengan cara memotong bagian umbi yang mengandung calon tunas. Potongan umbi kemudian diletakkan di atas tanah dengan bagian tunas yang menghadap ke atas. Selang beberapa hari kemudian potongan umbi tersebut akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Contoh tanaman yang dikembangbiakkan dengan setek umbi, adalah kentang, ubi jalar, talas.
Setek Akar
Dilakukan dengan cara memotong akar sepanjang 10-15 cm, kemudian menanamnya ke tanah dengan bagian akar yang lebih muda diletakkan di bagian bawah. Jangan sampai terbalik, karena jika terbalik akar tidak dapat bertunas.
Setek akar dilakukan pada tanaman yang akarnya bisa bertunas secara alami, contohnya tanaman sukun.
Pada perbanyakan tumbuhan dengan cara setek, tunas dan akar tidak hanya tumbuh dari batang, tapi bisa juga di daun, akar, atau umbi. Makanya disebut juga tunas adventif atau akar adventif (adventif artinya tambahan, tumbuh bukan di tempat yang semestinya).
Enten (Sambung Pucuk)
Mengenten dilakukan dengan cara menyambung pucuk tanaman dengan batang tanaman lain. Pucuk diambil dari tanaman penghasil buah yang besar dan manis, bunga yang indah, atau daun yang menarik. Sedangkan batang bawah diambil dari tanaman berbatang kuat.
Cara-cara mengenten:
- Belah bagian tengah batang bawah. Potong pucuk atas membentuk baji.
- Pucuk atas disambungkan dengan batang bawah.
- Ikat dengan tali plastik seerat mungkin, sehingga sambungan kokoh
- Diamkan hingga kedua bagian menyatu. Sirami dan beri pupuk.
Contoh tanaman yang perkembangbiakannya dengan cara ini adalah jambu klutuk.
Runduk
Merunduk dilakukan pada tanaman yang berbatang lentur, panjang, tidak mudah patah, serta cabang batangnya tumbuh di dekat tanah.
Cara perkembangbiakan ini adalah, pilih terlebih dulu bagian batang yang cukup tua dan lentur. Kerat sedikit bagian batang tersebut, kemudian rundukkan dan benamkan bagian batang yang telah dikerat tersebut ke dalam tanah. Siram dengan teratur. Setelah tumbuh akar, pisahkan batang tersebut untuk ditanam sebagai tanaman baru.
Perkembangbiakan tanaman dengan cara ini misalnya pada tanaman arbei, stroberi, anggur.
Okulasi (Menempel)
Reproduksi dengan cara okulasi dilakukan dengan menempelkan mata tunas ke batang tanaman lain yang sejenis. Mata tunas diambil dari tanaman penghasil buah, daun, atau bunga yang berkualitas. Sedangkan batang bawah diambil dari tanaman berbatang kuat.
Cara melakukan okulasi:
- Ambil mata tunas pada tanaman 1
- Pada tanaman 2, sayat kulit batang hingga membentuk seperti juluran lidah. Potong setengah kulit yang menjulur.
- Tempelkan mata tunas ke batang tanaman 2 yang kulitnya telah disayat dan dibuka sebagian.
- Tutup kelebihan kulit batang dengan tali plastik. Ikat dengan kencang sambungan mata tunas dan batang.
Jika berhasil, mata tunas akan berwarna hijau, tumbuh dan menyatu dengan batang utama.
Yang jadi referensi
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Erlangga. Jakarta 2013. Komik Kuark Level III Edisi 10 Thn IX. Jakarta 2014. Komik Kuark Level III Edisi 10 Thn X. Jakarta