Pembaruan artikel pada January 26, 2023

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang unik. Unik, karena tidak seperti manusia dan hewan yang bisa bergerak bebas untuk berpindah tempat. Lalu, bagaimana ia berkembang biak? Tuhan Maha Pencipta memang adil. Tumbuhan diciptakan tidak perlu pindah kesana kemari untuk bisa berkembang biak. Lalu, bagaimana caranya?

Tumbuhan dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan melalui tahap perkawinan (pada tumbuhan namanya Penyerbukan), sedangkan secara vegetatif, artinya perkembangbiakan tanpa melalui tahap perkawinan.

Pada perkembangbiakan secara generatif akan terjadi peleburan antara sel jantan dengan betina.

Sel jantan tumbuhan terdapat pada serbuk sari. Serbuk sari tersebut menempel pada alat kelamin jantan, yaitu benang sari (stamen). Sel jantan akan membuahi sel betina yang berupa bakal buah/bakal biji (ovule). Bakal buah terdapat pada alat kelamin betina, yaitu putik. Keduanya (alat kelamin jantan dan betina) ini bisa kita temukan dalam satu bunga.

Bagian bunga, sumber: mengakujenius.com

Proses Penyerbukan

Proses penyerbukan pada tumbuhan bisa dijelaskan dengan beberapa tahapan di bawah ini:

  1. Serbuk sari terlepas dari benang sari.
  2. Serbuk sari yang beruntung akan menempel pada bagian kepala putik.
  3. Di antara serbuk sari yang menempel pada kepala putik dan bakal buah, terdapat sebuah jalur menyerupai terowongan berukuran sangat kecil.
    Di sini serbuk sari akan melepaskan inti sel (nukleus) yang merupakan sel jantan. Nah, inti sel akan bergerak sepanjang terowongan kecil, menuju sel telur.
  4. Selanjutnya, inti sel akan mengakhiri ‘perjalanannya’ dengan menempel pada bakal buah
  5. Di dalam putik tersebut akan terjadi proses peleburan sel jantan dan sel betina, sehingga akan menghasilkan biji.
  6. Ketika biji tersebut jatuh ke tanah, maka biji akan tumbuh dan membentuk tanaman baru.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
Tahapan penyerbukan

Saat terjadinya proses penyerbukan ini, ada 2 macam, yaitu yang secara alami (generatif alami) dan secara buatan (generatif buatan).

Pada generatif buatan, proses penyerbukan tumbuhan berlangsung dengan bantuan manusia. Caranya adalah dengan sengaja menempelkan serbuk sari ke bagian kepala putik. Hal ini umumnya dilakukan pada jenis tanaman yang memilki nilai ekonomi tinggi untuk diperjualbelikan atau dikarenakan penyerbukan secara alamiah jarang berhasil terjadi, contohnya adalah pada tanaman vanili.

Pada generatif alami, penyerbukan dilakukan dengan bantuan hewan atau angin. Angin akan menerbangkan serbuk-serbuk sari sehingga bisa jadi akan jatuh di atas kepala putik. Penyerbukan dengan bantuan angin umumnya terjadi pada tanaman padi, jagung, gandum, dan rerumputan.

Kalau penyerbukan dengan bantuan hewan, biasanya hewan yang membantu umumnya adalah serangga yang suka hinggap di bunga untuk menghisap nektar (baca juga tentang adaptasi fisiologi pada tumbuhan), seperti lebah dan kupu-kupu.

Saat hinggap dan asyik mengambil nektar bunga, serbuk sari akan menempel pada kaki-kaki serangga itu. Dan ketika kaki-kaki serangga berpindah hinggap di kepala putik, serbuk sari akan terlepas dari kaki serangga dan menempel pada bagian kepala putik. Saat itulah proses penyerbukan pun terjadi.

Berikutnya, bila terjadi penyerbukan secara alami, bisa terjadi beberapa kemungkinan:

  1. Serbuk sari jatuh dan menempel pada putik di bunga yang sama. Ini namanya Penyerbukan Sendiri.
  2. Serbuk sari dari pohon yang sama jatuh pada putik di bunga yang berbeda. Ini namanya Penyerbukan Tetangga.
  3. Serbuk sari dari tumbuhan pohon A menempel pada putik di tumbuhan pohon B yang keduanya adalah tumbuhan sejenis. Ini namanya Penyerbukan Silang.

Hmm.. bagaimana kalau serbuk sari tumbuhan A menempel pada putik tumbuhan C yang beda jenis dengan A? Misal, serbuk sari dari tanaman mangga jatuh dan menempel pada putik tanaman jeruk… Kalau ada hal seperti ini, tidak akan terjadi pembuahan ^_^

Yang jadi referensi
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar IV. Erlangga. Jakarta
2008. Komik Kuark Level III Edisi 07 Th IV. Jakarta