Pembaruan artikel pada January 28, 2023
Pernahkah kamu saat makan buah, dan buah tersebut dipotong atau dibuka bagian dalamnya, kalian menemukan hewan kecil yang bergerak perlahan-lahan seraya menggeliat dengan tubuhnya yang berwarna mengkilat namun lunak? Itulah hewan yang disebut dengan ulat.
Kalau kita melihat profil ulat di televisi ataupun di video, mungkin kita sempat berpikir bahwa hewan ini adalah hewan mungil yang imut dan lucu.
Tapi kalau melihat sendiri wujudnya, apalagi kalian melihatnya saat mengupas buah yang hendak dimakan, bisa jadi kalian akan berubah pikiran. Spontan buah tersebut akan dilempar, dibuang, dan selama beberapa hari kalian tidak bernafsu untuk memakan buah yang sama, karena masih terbayang si ulat tersebut.
Ngomong-ngomong tentang membayangkan pergerakan si ulat di dalam buah, ada baiknya kita mencari tahu profil hewan ini. Jadi, daripada hanya membayangkan betapa “geli”nya hewan tersebut, kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Seperti kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang” ^.^
Apa itu ulat? Dari mana dia berasal?
Ulat merupakan hewan yang sedang memasuki tahapan “larva” dari proses metamorfosis beberapa jenis spesies hewan.
Perlu kalian tahu, ada hewan yang mengalami perubahan bentuk pada anatomi tubuh dan struktur organnya pada setiap tahapan perkembangannya mulai dari mereka lahir hingga menjadi dewasa. Inilah yang dimaksud dengan bermetamorfosis. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis antara lain, kupu-kupu, ngengat, lalat, kecoak, katak. Hewan yang saat perkembangannya mengalami tahapan “larva” disebut hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu, ngengat, dan katak.
Ulat merupakan cikal bakal hewan yang nanti setelah dewasa menjadi serangga. Jadi, ulat adalah tahapan “larva” dari kupu-kupu dan ngengat.
Tipikal dari hewan yang sedang memasuki tahapan “larva” adalah mereka selalu lapar, karena mereka membutuhkan energi yang banyak untuk bisa memasuki tahapan “pupa” dan bermetamorfosis.
Untuk memenuhi nafsu makannya, maka mereka memakan apapun yang ada di sekitarnya, bahkan kain atau baju sekalipun.
Ulat memiliki orientasi pikiran yang berbeda saat sudah menjelma menjadi hewan dewasa. Kalau pada tahapan hewan dewasa, mereka berorientasi kepada reproduksi, sedangkan pada tahap larva, orientasinya adalah makan. Jadi, dimanapun mereka berada, aktifitas mereka hanyalah makan. Kalau mereka menetas di pepohonan, maka sumber makanannya yang ada di pohon, seperti daun dan buah-buahan. Kalau mereka menetas di dalam rumah, maka sumber makanannya yang ada di dalam rumah.
Apakah Ulat hewan yang Bermasalah?
Ya. Ulat dianggap sebagai hama terutama bagi para petani yang sedang menanam pohon. Kenapa? Ya, karena aktifitasnya itu tadi. Kerjanya hanyalah makan, makan, dan makan. Tanpa melihat waktu dan objek yang dimakannya.
Kalau ulat hinggap di dahan pohon, berarti kemungkinan besar yang banyak dimakan adalah daun-daunan. Sayangnya, daun adalah tempat tumbuhan ‘memasak’ makanan yang hasilnya akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Kalau ulat memakan habis daun tumbuhan, maka tumbuhan tersebut tidak akan bisa ‘memasak’ makanan. Akibatnya tumbuhan tidak mendapatkan nutrisi, dan akhirnya tidak bisa berkembang, berbunga, dan berbuah, bahkan mati. Masalah yang lebih jauh lagi, para hewan pemakan tumbuhan akan kekurangan jumlah makanan karena tadi banyak tumbuhan yang mati.
Ulat juga bisa saja hidup dan beraktifitas di dalam rumah kita. Mungkin kalian pernah melihat ngengat atau kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah dan hinggap dalam waktu yang cukup lama. Bisa jadi mereka sedang menaruh telur-telurnya disitu.
Ya, mungkin ada benarnya juga orang-orang dulu bilang, kalau kupu-kupu masuk ke rumah, berarti rumahnya nanti akan kedatangan tamu. Mungkin “tamu” yang dimaksud adalah ulat yang merupakan hasil telur-telur yang menetas tadi..
Namun, jangan terlalu khawatir dengan hal ini. Cukup ngengat atau kupu-kupunya diusir atau dipindahkan saja ke tempat lain. Toh mereka pun sebenarnya bermanfaat juga bagi kelangsungan makhluk hidup lain, dan mereka bukan termasuk hewan yang berbahaya. Tumbuhan bisa bereproduksi karena peran kupu-kupu yang sedang hinggap di bunganya, membawa serbuk sari untuk disebarkan ke putik-putik bunga.
Yang jadi referensi
www.uky.edu/hort/butterflies/all-about-butterflies plunketts.net/blog/where-do-caterpillars-come-from